Kamis, 18 Februari 2016

Mengenal Diri Sendiri



Disadari atau enggak, kita pasti banyak menilai orang-orang di sekitar kita. Entah itu ‘ngomongin’ orang waktu asik kumpul sama temen, komentarin berita yang lagi trend, atau simpel nya komentar status orang di media sosial. Namanya juga makhluk sosial, pasti kita seenggaknya punya sedikit rasa peka sama lingkungan kita, terutama orang-orangnya.

Sebenernya, Sah-sah aja kok nilai orang lain. Namanya juga hidup, kita yang jalanin orang lain yang komentar. Ibarat cermin, orang lain yang jalanin hidup, ya kita berhak buat komentarin hidup dia.  Tapi sadar ga sih, apa kita udah bener-bener kenal sama diri kita sendiri? Sepeduli-pedulinya kita sama hidup orang lain dengan ‘kepoin’ dia, pernah ga sih kita inget seberapa ‘peduli’ kita sama hidup kita sendiri?


Beberapa dari kita mungkin berfikir buat jalanin hidup  aja kaya air mengalir. Iyakah? Bisa iya bisa enggak. Kalau kita jalanin hidup kaya air mengalir, it’s ok kalo ngalirnya di aliran air yang jernih, ibarat sungai, di sungai yang jernih dan bermuara di  laut yang indah. Nah kalau airnya ngalir ke selokan dan berakhir di danau yang kotor? Apa kita mau hidup kaya gitu?

Saya juga pernah berfikir, sebenernya hidup kita berasa ribet soalnya kita sering ngatur ini ngatur itu, padahal semua udah ada yang ngatur. Kita ini cuma pemain, dan Tuhan yang punya skenario. Tapi, bukannya kita sering dikasih pilihan di hidup ini? Bahkan ga memilih pun itu sebuah pilihan lho. Selalu ada improvisasi di skenario yang kita punya. Selalu ada tawaran untuk memainkan peran yang berbeda di scene kehidupan ini. Selama kita hidup, kita masih punya pilihan buat berubah menjadi lebih baik. Selama kita masih bernafas, kita masih bisa explore diri kita buat lebih mengenal diri kita dan apa maunya kita, apa tujuan kita.

Bagi saya, mengenal diri sendiri itu butuh seni. Kita ga harus pinter, tapi kita harus cerdas. Bukan soal baca buku, tapi soal baca keseluruhan diri kita. Pernah ga sih coba analisa SWOT ke diri sendiri? Pernah ga sih kita coba mendefinisikan diri kita dan tujuan kita? Bukannya kita semua mau sukses? Mau bahagia? Pertanyaan selanjutnya, mau sukses di bidang apa? Terus kalo udah bahagia mau apa? Bukannya pernah bilang “melihat senyuman ibu adalah kebahagiaan buat saya”. Nah bukannya itu udah bahagia? Lalu?


Coba renungkan...

0 komentar:

Posting Komentar

@SRHanifa

No one can go back to the past and start it back like a new thing. But, everyone can start new thing today and create a new ending -Maria Robinson-
Grand final of 2015 JCI Indonesia Public Speaking Championship. @SRHanifa 3rd Winner

Popular Posts