Hijab Bukan Penghalang Kesuksesan
Banyak wanita yang berpendapat bahwa lebih baik menghijabkan
hati dan akhlak terlebih dahulu, baru menghijabkan kepala. Hal tersebut tidak
berlaku bagi saya. Kala itu saat saya berusia 10 tahun saya memutuskan untuk
berhijab. Dengan lingkungan keluarga yang mayoritas muslim namun tidak
berhijab, tidak memupuskan niat saya. Ada sebuah dorongan dari dalam hati yang
tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.
Dengan hijab sebagai identitas seorang muslim, tidak serta
merta membawa saya menjadi seorang muslimah yang lekat dalam islam 'keturunan'.
Saya mengalami proses di mana saya mencari arti islam sesungguhnya, bergaul
dengan orang-orang yang memiliki kepercayaan yang berbeda-beda sampai akhirnya, beberapa kisah mereka dan
kisah saya, saya tuangkan dalam sebuah tulisan di masa sekolah menengah dan
menjadi film pendek berdurasi -+13 menit. Film tersebut merepresentasikan hati
saya yang dalam 7 tahun berhijab kini merasa betul-betul 'terhijab' dengan
agama islam yang begitu indah.
Tahun ke 8 berhijab memberi rasa syukur yang sangat luar biasa, saat
ibunda tercinta saya memutuskan untuk berhijab juga. Kini, di tahun ke 9 saya
ingin memberi arti lebih sebagai
seorang muslimah, dengan belajar lebih banyak dan berbagi lebih banyak lagi. Bukan
hanya kepada orang-orang terdekat, tapi juga pada orang banyak.
Karena saya percaya bahwa hijab bukanlah penghalang kesuksesan. Berhijab tidak menjadi halangan untuk mencetak prestasi sebanyak-banyaknya, meraih mimpi dan cita-cita yang kita telah lukiskan. Akan tetapi hijab berperan sebagai pelindung kita, wahai kaum wanita. Di mana sudah ada 'batas aman' yang telah Islam sediakan dalam langkah yang akan kita ambil. Insha Allah, sukses di dunia di dapat, di akhirat pun insha Allah disediakan surga (aamiin).
Karena saya percaya bahwa hijab bukanlah penghalang kesuksesan. Berhijab tidak menjadi halangan untuk mencetak prestasi sebanyak-banyaknya, meraih mimpi dan cita-cita yang kita telah lukiskan. Akan tetapi hijab berperan sebagai pelindung kita, wahai kaum wanita. Di mana sudah ada 'batas aman' yang telah Islam sediakan dalam langkah yang akan kita ambil. Insha Allah, sukses di dunia di dapat, di akhirat pun insha Allah disediakan surga (aamiin).
Di suatu moment, pernah teman saya bercerita bahwa wanita yang berhijab itu sulit mendapat pekerjaan, sulit untuk sukses, sulit untuk di terima di mata dunia. Ah, masa sih? kok lulus sekolah menengah, saya bisa berkarir di perbankan yang merupakan perbankan terbesar di Indonesia ya? lalu saya diberi kesempatan untuk membangun perusahaan di Jakarta. Kok Fatin Shidqia bisa menang di ajang X Factor ya? kok Dian Pelangi bisa sukses dalam dunia fashion internasional ya?
0 komentar:
Posting Komentar