Turkey Journey Part I [Pra Departure] – ALLY For Future
Assalamu’alaikum dari Bandara Soekarno Hatta J
Siapapun kalian yang membaca tulisan ini, saya ucapkan
selamat datang. Apalagi bila kalian merupakan pemuda/pemudi Indonesia yang
bersemangat untuk meraih mimpi. Saya senang sekali menyambut kalian *peluk
hangat untuk kalian semua, tapi khusus akhwat yaaa hehe*.
Sebelum 13 jam perjalanan dimulai (saya akan take off pukul
21.30 dan sekarang baru pukul 19.34) saya ingin berbagi cerita kepada
teman-teman semua tentang perjalanan saya ke Turki yang 100% didanai oleh The
Turkish Ministry of Family and Social Policies + uang saku yang didukung oleh
Dafturn Technology.
To be honest, ini adalah perjalanan terjauh dari semua
perjalanan yang pernah saya tempuh. Di mana khusus saya persembahkan untuk
mamah saya tercinta yang mengantarkan saya sampai bandara tadi, (baru beberapa
detik dan rasanya saya mulai merindu, hiks) dan untuk pemuda/pemudi Indonesia. Hei,
ini sungguhan untuk kalian! Jadi, apapun yang ingin kalian tanyakan, silakan DM
saya di Instagram ya :D jangan lupa follow dulu @srhanifa dan perkenalkan diri
kalian. Insyaa Allah pertanyaan kalian akan saya jawab di postingan “Turkey
Journey” berikutnya.
Yuk kita mulai dari pertanyaan-pertanyaan umum seperti :
ikut event apa ka? Kok bisa tau informasi event ini? Tau dari mana? Kapan
daftar nya? Kapan pengumumannya? Kok bisa lolos? Gimana ceritanya? Pertanyaan lainnya,
silakan DM saya di instagram @srhanifa
Event apa kah yang saya ikuti?
"ALLY for Future merupakan program kepemimpinan dan
kewirausahaan untuk wanita Muslim muda
yang merupakan anggota dari the Organization of Islamic Cooperation
(OIC) atau Organisasi dan Kerjasama Islam.
Program ini akan diadakan selama 9 hari pada tanggal 2-10 November 2017,
di Istanbul dan Ankara – Turki.
Program ini diselenggarakan oleh the Turkish Ministry of
Family and Social Policies di bawah naungan H.E. Dr. Fatma Betül Sayan Kaya,
Menteri Keluarga dan Kebijakan Sosial; dengan kontribusi dan partisipasi Dewan
Konsultasi Wanita OIC di bawah pimpinan H.E. Dr. Esra Albayrak.
Dalam kegiatan 9 hari tersebut akan diadakan berbagai
diskusi panel, talkshow dan pelatihan dengan berbagai tema yang berkaitan
dengan politik, media, agama, sosiologi, kewirausahaan, kepemimpinan dan studi
mengenai wanita.”
Next question, tau dari mana? Kapan daftar nya? Kapan
pengumumannya? Kok bisa lolos? Gimana ceritanya?
Well, sebetulnya ini agak sedikit absurd. Saya agak lupa
waktu itu dapat informasi ini dari internet atau BC an kawan di whatsapp. Saya pun
lupa kapan daftarnya. Saya juga lupa bagaimana proses seleksinya. Saya udah
coba ingat-ingat, tapi tetap ga ingat L I am sorry guys. Seingat
saya, saya sempat menemukan beberapa seleksi program seperti ini, dan saya
mendaftar dengan mengisi formulir online, submit, selesai. Mungkin ALLY for
Future ini salah satunya. Kalau saya tidak pernah mendaftar, ga mungkin juga
kan tiba-tiba bisa ke Turki begini, hehe. Baiklah, untuk bagian yang ini saya
akan coba mengingat-ingat lebih keras lagi dan bertanya pada peserta lainnya di
sana. Iya, di Turki nanti. Karena jujur saja, dari 57 negara OIC (silakan
browsing ya negara mana saja yang termasuk negara OIC), hanya ada 1 delegasi
yang dikirim dari tiap negara :’) (jadi saya musti nunggu bertemu dan bertegur
sapa dengan delegasi lainnya begitu saya landing di sana)
Itulah alasan terbesar kenapa saya persembahkan perjalanan
ini untuk kalian, pemuda Indonesia. Karena ini adalah amanah yang harus saya
pertanggung jawabkan.
Dan kalau pengumumannya? H-6 keberangkatan. Iya! 5 hari yang
lalu saya dikabari kalau saya lolos. Dan ceritanya cukup... absurd juga. Begini
ceritanya ...
Pada suatu sore di toko buku Gr*media CCM (bukan sponsor,
jadi saya ga sebut merk :D abaikan) pukul 16.00, saya mendapat telfon dari
+90xxxx, saya heran siapakah itu. Saat saya angkat, suaranya begitu mirip
dengan Kamiila, teman saya di Afrika Selatan. Tapi saya salah (lagi pula kode
telfon Afrika Selatan itu +97 ya bukan +90). Saya diinfokan kalau saya lolos
program ALLY for Future dan harus memberi konfirmasi HARI ITU JUGA mengingat kegiatan yang akan
diselenggarakan 6 hari lagi.
“ini apa sih? Program yang mana ya? Jangan-jangan ini
penipuan. Eh tapi kalau ga pernah daftar, it’s totally impossible. Husnudzon
han!” ucapku dalam hati.
So, untuk meyakinkan, saya minta email resmi dari mereka. Dan
kemudian? Saya lupa cek email karena ba’da maghrib saya dipijat (FYI pagi itu
di hari pengumuman, saya sempat kecelakaan kecil dalam perjalanan menuju
kampus, mobil yang saya tumpangi hampir menerobos lampu merah dan hampir
kecelakaan. Tubuh saya agak remuk jadi musti dipijat). Padahal sepulang dari
toko buku saya sempat heboh cerita ini ke mamah saya (habis kecelakaan tapi
sempat ke toko buku. Ini adalah bukti bahwa kecelakaan itu tidaklah seberapa,
alhamdulillaah). Bagaimana tanggapan
mamah saya? “cek dulu, nanti penipuan” lol hahaha duuh. Sampai saat saya
mau memejamkan mata (pukul 23.00), Allah membuat saya seketika ingat dengan
cara Nya “eh kan belum cek email” gumam saya dalam hati yang padahal badan
sudah di atas kasur dan mata sudah mulai terpejam.
Maa syaa Allah! Ternyata benar! Email resmi dari ALLY for
Future sudah saya terima. Seketika saya sujud syukur dan membangunkan mamah
dari tidurnya, memeluknya erat dan berkata pelan namun penuh keceriaan “Mah,
Hani sungguhan lolos. Turki mah! Turki”. “beneran Hani?” tanya mamah masih tak
percaya. Dan seketika suasana hening. “sungguhan ataupun enggak, biar Allah
yang tunjukkan mah. Kalau memang benar ini sudah Allah siapkan buat Hani,
insyaa Allah ga akan meleset. Dan kalau ini ternyata bukan buat Hani, ya
gapapa. Allah Tau yang terbaik”. Ucapku (ini beneran saya bicara begini sama
mamah. Syahdu banget malam itu).
Dalam email tersebut, ada formulir yang harus diisi dan scan
paspor yang harus segera dikirim kembali. 23.30, saya submit email dan ... saya
ga bisa tidur. Sungguh! Saya ga bisa tidur. Imajinasi yang berlarian ke sana
kemari tentang Turki tak bisa saya hentikan. Juga, punggung kiri saya terasa
agak sakit L
jadilah malam itu saya tidak bisa tidur. Padahal esoknya saya harus ke kampus. Hmmmm.
Setidaknya, saya sudah memberi konfirmasi kesanggupan saya untuk menjadi
delegasi dalam event tersebut. Bismillaah ...
(To be continued)
0 komentar:
Posting Komentar